Besar atau magnitudo suatu besaran fisik harus terdiri dari suatu bilangan dan suatu satuan. Jika besaran-besaran tersebut dijumlahkan, dikurangkan, dikalikan atau dibagi dalam suatu persamaan aljabar, maka satuannya juga harus diperlakukan sama seperti bilangan lainya.
Contoh :
misalkan anda ingin menghitung jarak yang ditempuh oleh sebuah mobil yang bergerak dengan laju konstan 80 km/jam setelah 3 jam perjalanan. (Jarak adalah hasil kali antara laju v dan waktu t ):
s = 80 km/jam * 3 jam = 240 km
Kita mencoret satuan waktu (jam), sama seperti yang biasa kita lakukan dengan bilangan pecahan biasa untuk memperoleh jarak dalam satuan yang benar(km/jam*jam/1=km/1=km). cara seperti ini pun dapat memudahkan kita untuk melakukan konversi dari satu satuan ke satuan yang lainnya. dengan menuliskan satuan-satuannya secara eksplisit dan mencoretnya. Satuan-satuan yang tersisa menyatakan apakah kita memilih faktor yang betul atau yang salah.
Contoh :
Berapakah nilai ekivalen dari 90 km/jam dalam satuan m/s dan dalam mil/jam?
Jawab :
Kita gunakan fakta bahwa 1000 m = 1 km, 60 s = 1 menit, dan 60 menit = 1 jam untuk mengubah km/jam menjadi m/s.
Kita kalikan besaran 90 km/jam dengan sekumpulan faktor konversi yang masing-masing mempunyai nilai 1 sehingga nilai kelajuan tidak berubah :
90 km/jam * 1000 meter/1 km * 1 jam/60 menit * 1 menit/60 sekon = 90*1000 meter*1/60*1/60 sekon=25 meter/sekon
untuk menkonversi km/jam menjadi mil/jam, kita gunakan faktor konversi 1 mil/1,61 km = 1
90 km/jam * 1 mil/1,61 km = 55,9 mil/jam
Sumber :
Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Erlangga.
Comments
Post a Comment