Skip to main content

BESARAN


Pengertian Besaran

Besaran adalah sesuatu yang dapat ukur, mempunyai skala nilai dan satuan. Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan yang dijadikan sebagai patokan. Dalam fisika pengukuran merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa yang akan terjadi dapat diprediksi dengan kuat.

Contohnya, kita semua tentu sudah tahu bahwa mobil Formula 1 bergerak jauh lebih cepat daripada kuda. Tetapi berapa kali lebih cepatkah? Kita tidak dapat menjawab sebelum mendapat informasi kecepatan mobil Formula 1 dan kecepatan lari kuda. Jika di informasikan bahwa kecepatan mobil F1 adalah 250 km/jam dan kecepatan lari kuda adalah 50 km/jam kita langsung dapat menjawab bahwa mobil Formula 1 bergerak lima kali lebih cepat daripada kuda.

Kecepatan Formula 1 atau kuda adalah contoh besaran Fisika. Besaran tersebut baru akan memiliki makna jika nilainya diberikan. Dengan adanya nilai maka semua orang akan memiliki kesimpulan yang sama. Sebagai contoh, dengan adanya nilai kecepatan mobil Formula 1 sebesar 250 km/jam dan kecepatan kuda 50 km/jam maka semua orang di dunia memiliki kesimpulan yang sama bahwa mobil Formula 1 bergerak lima kali lebih cepat dari kuda. Jika hanya disebutkan bahwa mobil Formula 1 lebih cepat dari kuda maka orang yang berbeda akan memilih kesimpulan yang berbeda. Apakah dua kali lebih cepat, tiga kali lebih cepat, sepuluh kali lebih cepat, atau lainnya.

Besaran Fisika

Dari penjelasan di atas kita jadi tahu bahwa besaran fisika sangat penting. Besaran fisika adalah sifat benda atau gejala alam yang dapat diukur. Panjang, massa, lama waktu pertandingan bola, suhu udara, kekerasan benda, kecepatan mobil, terang cahaya, energi yang tersimpan dalam bensin, arus listrik yang mengalir dalam kabel, tegangan listrik PLN, daya listrik lampu ruangan, dan massa jenis air adalah contoh sifat-sifat benda yang dapat diukur. Maka semuanya merupakan besaran fisika. Jika didaftar, jumlah besaran fisika yang ada saat ini sangat banyak. Namun, dari besaran yang banyak tersebut, ternyata satu besaran dapat diperoleh dari besaran-besaran fisika yang lainnya. Contohnya, besaran massa jenis dapat diperoleh dari besaran massa dan volume. Massa jenis adalah hasil bagi massa dengan volume. Besaran gaya dapat diperoleh dari besaran massa dan percepatan, di mana gaya adalah hasil perkalian massa dan percepatan. Besaran volume dapat diperoleh dari pengukuran tiga besaran panjang (panjang, lebar, dan tinggi).

Karena adanya hubungan antar besaran-besaran tersebut, tentulah ada sekelompok besaran fisika saja yang lebih mendasar dan semua besaran fisika lainnya (yang sangat banyak tersebut) dapat diturunkan dari besaran dalam kelompok tersebut. Kelompok besaran yang mendasar inilah yang harus ditentukan. Kelompok besaran ini selanjutnya dinamakan besaran pokok. Berdasarkan sejumlah pertemuan para ahli fisika seluruh dunia, akhirnya ditetapkan tujuh besaran pokok dalam fisika. Tujuh besaran tersebut tampak dalam daftar dibawah :
  1. Panjang, Mengukur panjang benda
  2. Massa, Mengukur massa atau kandungan materi benda
  3. Waktu, Mengukur selang waktu dua peristiwa atau kejadian
  4. Kuat Arus Listrik, Mengukur arus listrik atau aliran muatan listrik dari satu tempat ke tempat lain
  5. Suhu, Mengukur seberapa panas suatu benda
  6. Intensitas Cahaya, Mengukur seberapa terang cahaya yang jatuh pada benda
  7. Jumlah Zat, Mengukur jumlah partikel yang terkandung dalam benda
Lho kenapa hanya ada tujuh besaran Pokok?
Mengapa yang ada diatas yang ditetapkan sebagai besaran pokok?

Penetapan ini didasarkan atas diskusi dan perdebatan yang lama antar ahli fisika terkenal di seluruh dunia. Beberapa alasan pemilihan tersebut di antaranya :
  • Tujuh besaran tersebut merupakan jumlah paling sedikit yang masih memungkinkan besaran-besaran lain dapat diturunkan. Jika kurang dari tujuh maka ada besaran lain yang tidak dapat diperoleh dari besaran pokok.
  • Tujuh besaran yang ada dalam daftar besaran pokok diatas dapat diukur dengan ketelitian sangat tinggi. Karena besaran pokok akan menurunkan besaran lain maka besaran-besaran tersebut harus dapat ditentukan dengan sangat teliti.
  • Besaran massa, panjang, dan waktu telah memiliki sejarah penggunaan yang sangat lama dalam mekanika. Maka dalam penentuan besaran pokok, ketiga besaran tersebut dimasukkan.
Semua besaran fisika selain tujuh besaran pokok dalam daftar diatas dinamakan besaran turunan. Semua besaran turunan merupakan kombinasi dari besaran-besaran pokok. Karena jumlah besaran fisika sangat banyak maka boleh dikatakan bahwa hampir semua besaran fisika merupakan besaran turunan.

Comments

Popular posts from this blog

LISTRIK STATIS

Konsep Dasar Listrik Statis Listrik statis ( electrostatic ) membahas muatan listrik yang berada dalam keadaan diam (statis). Listrik statis dapat menjelaskan bagaimana sebuah penggaris yang telah digosok-gosokkan ke rambut dapat menarik potongan-potongan kecil kertas. Gejala tarik menarik antara dua buah benda seperti penggaris plastik dan potongan kecil kertas dapat dijelaskan menggunakan konsep muatan listrik.

KONVERSI SATUAN

Besar atau magnitudo suatu besaran fisik harus terdiri dari suatu bilangan dan suatu satuan. Jika besaran-besaran tersebut dijumlahkan, dikurangkan, dikalikan atau dibagi dalam suatu persamaan aljabar, maka satuannya juga harus diperlakukan sama seperti bilangan lainya. Contoh : misalkan anda ingin menghitung jarak yang ditempuh oleh sebuah mobil yang bergerak dengan laju konstan 80 km/jam setelah 3 jam perjalanan. (Jarak adalah hasil kali antara laju v dan waktu t  ): s = 80 km/ jam * 3 jam = 240 km Kita mencoret satuan waktu (jam), sama seperti yang biasa kita lakukan dengan bilangan pecahan biasa untuk memperoleh jarak dalam satuan yang benar(km/jam*jam/1=km/1=km). cara seperti ini pun dapat memudahkan kita untuk melakukan konversi dari satu satuan ke satuan yang lainnya. dengan menuliskan satuan-satuannya secara eksplisit dan mencoretnya. Satuan-satuan yang tersisa menyatakan apakah kita memilih faktor yang betul atau yang salah. Contoh : Berapaka...